Detective Conan (Written By : Aoyama Gosho)
-Fokus kepada Organisasi Hitam-
Rating : Teen
Judul FanFic : The Last Supper Tragedy
Written by : Nadhira Arini
FanFic ini adalah challenge 'I Tag You'
dari komunitas islamicotaku.com grup writing.
Di mana orang yang kena tag,
harus menulis sesuai tema yang diberikan oleh pemberi tag.
Bagi yang kena tag, bisa menunjuk korban selanjutnya setelah tulisannya selesai dibuat (hanya diberi waktu max 4 hari).
Karena orang yang kena tag sebelum gue itu Tuan Mahmuda Rizaldi,
dan dia dengan resenya nunjuk gue sebagai korban selanjutnya,
maka gue harus berlapang dada menulis sesuai tema yang dia kasih.
Tema yang dia kasih adalah gue harus menarasikan gambar ini :
Lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci
Setelah gue bertapa sampe jungkir balik...
Alhamdulillah, gue nemu idenya.
Lagi-lagi pas gue lagi di kamar mandi~haha
Maafkan tulisan gue yang seadanya yaa...
Masih belajar buat FanFiction, nih.. >.<
“Kenapa
sih, gue ga nikah-nikah? Padahal, menurut gue, gue udah mempersiapkan diri gue
lebih banyak ketimbang temen gue yang baru nikah itu?“
Ini adalah pertanyaan klasik yang akhir-akhir ini sering
gue denger dan ntah kenapa orang-orang ini nanya pertanyaan ini ke gue juga.
Jujur, awalnya gue sempet beberapa kali nanya pertanyaan itu ke diri gue
sendiri. “Kenapa ya, kok dia udah nikah?
Kenapa ya, kok gue belom? Gue kurangnya di mana, kok Allah masih merahasiakan
keberadaan si pangeran sampe sekarang?“
“Aku mencintaimu, apa kamu juga?“
Selembar kertas lecek dengan dua tulisan tangan berbeda ini, kemudian dibalik ke halaman belakangnya. Halaman dibaliknya tidak jauh berbeda. Berisikan beberapa kalimat berantakan yang ditulis ketika bosan.
“Iya.“
Selembar kertas lecek dengan dua tulisan tangan berbeda ini, kemudian dibalik ke halaman belakangnya. Halaman dibaliknya tidak jauh berbeda. Berisikan beberapa kalimat berantakan yang ditulis ketika bosan.
Dia itu, hujan bukan?
Tidak...tidak...
Sepertinya dia itu anugerah, bukan hujan.
Kenapa?
Karena kata orang,
hujan itu mengirimkan banyak anugerah dari Tuhan.
Berarti dia itu anugerah,
karena datang bersamaan dengan rintiknya hujan, kelamnya malam dan seperti dinginnya udara pegunungan.
Menyejukkan. Indah, bukan?
Kedatangannya selalu sempurna,
di saat hujan sedang ditunggu kedatangannya,
di saat hujan sedang menyampaikan anugerah dari Tuhan untuk umat manusia.
di saat hujan sedang bergemericik ringan di sekitar rumahku yang sederhana.
Dia datang, menyampaikan kedatangannya.
Jadi, hati kecilku berkata,
hati kecilku menyimpulkan,
hati kecilku ingin sekali berucap,
"Semoga ia memang anugerah karena datang bersama hujan.
Semoga memang ia anugerah yang diciptakan Tuhan...
dan semoga...semoga...lainnya."
Tetapi, pada akhirnya hanya Tuhan yang berhak memutuskan.
Apakah ia benar anugerah atau hanya pas kebetulan datang bersamaan dengan hujan.
Tidak...tidak...
Sepertinya dia itu anugerah, bukan hujan.
Kenapa?
Karena kata orang,
hujan itu mengirimkan banyak anugerah dari Tuhan.
Berarti dia itu anugerah,
karena datang bersamaan dengan rintiknya hujan, kelamnya malam dan seperti dinginnya udara pegunungan.
Menyejukkan. Indah, bukan?
Kedatangannya selalu sempurna,
di saat hujan sedang ditunggu kedatangannya,
di saat hujan sedang menyampaikan anugerah dari Tuhan untuk umat manusia.
di saat hujan sedang bergemericik ringan di sekitar rumahku yang sederhana.
Dia datang, menyampaikan kedatangannya.
Jadi, hati kecilku berkata,
hati kecilku menyimpulkan,
hati kecilku ingin sekali berucap,
"Semoga ia memang anugerah karena datang bersama hujan.
Semoga memang ia anugerah yang diciptakan Tuhan...
dan semoga...semoga...lainnya."
Tetapi, pada akhirnya hanya Tuhan yang berhak memutuskan.
Apakah ia benar anugerah atau hanya pas kebetulan datang bersamaan dengan hujan.
***
#MalamTantanganOWOP #TemaHujan&Anugerah #NarasiSingkat
Cinta sejati itu,
terkadang bisa ditemukan di balik buku-buku yang bertumpuk-tumpuk.
Bisa jadi dia berada di sana, duduk asik tenggelam diantara ratusan buku.
Melahapnya dengan bersemangat.
Menjauhkannya dari dunia nyata dan asik terbang bersama imajinasinya.
Sampai tidak menyadari kehadiranmu di balik tumpukan buku-buku tebal itu.
Padahal sebenarnya, jodohnya begitu dekat.
Namamulah yang sebenarnya yang dituliskan Tuhan untuknya.