Beberapa bulan terakhir bukanlah merupakan bulan-bulan yang mudah untuk dilewati oleh aku dan seluruh keluarga besarku. Masalah yang kami hadapi bukanlah masalah yang menyenangkan, bukan masalah yang mudah untuk diselesaikan dan bukanlah masalah yang mudah untuk kami lalui.
Jika kehidupan kami tidaklah berdasarkan hukum yang Allah buatkan sebagai pedoman hidup, mungkin kami sudah kehilangan arah, tidak bisa bersikap tenang, melakukan tindakan-tindakan yang sungguh di luar karakter manusia yang memiliki akal untuk berfikir.
Tetapi betapa beruntungnya aku, Allah berikan hadiah berupa seorang Ayah sebagai kepala keluarga yang memiliki karakter luar biasa tenang dalam menghadapi segala hal. Aku tahu, ayahku adalah orang yang paling terluka atas kejadian ini. Tapi di tengah luka-luka menganga yang menimpa, sikap Ayahku yang tenang, yang selalu bertahan untuk terus percaya atas semua takdir yang Allah berikan, membuat kami sekeluarga menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi ujian ini. Ayahku ajarkan kepada setiap anggota keluarga untuk tetap bertahan, tetap berdiri tegak untuk percaya bahwa rencana Allah pasti selalu yang terbaik. Tidak peduli betapa menyakitkan rasanya, Allah pasti menyimpan sebuah hadiah besar selama kami semua bersabar. Akhirnya kami semua belajar menjadi pribadi yang selalu bergerak dalam koridor agama karena peran Ayahku sebagai kepala keluarga yang tak pernah berhenti menanamkan nilai-nilai itu kepada kami semua.