Jadi, seminggu yang lalu gue seminar untuk kedua kalinya selama seminggu di Potsdam. Dari tanggal 15-21 November. Jarak dari kota tempat tinggal gue, Hannover ke Potsdam klo naik kereta biasa sekitar 5 jam-an. Tapi klo naik kereta cepetnya Jerman yang namanya ICE, cuma sekitar 1.5 sampe 2 jam. Berhubung gw nyarinya yang harga diskon, jadi gue berangkatnya pake kereta biasa hehe.
Di postingan ini, gue ga mau fokus nyeritain gimana seminar gue. Tapi lebih fokus mau ceritain sebuah teater keren yang gue liat setelah gue seminar.
Di postingan ini, gue ga mau fokus nyeritain gimana seminar gue. Tapi lebih fokus mau ceritain sebuah teater keren yang gue liat setelah gue seminar.
Beberapa bulan lalu, temen gue ngasih tau info kalau ada lomba nulis. Namanya Sayembara Menulis Karya Pelangi. Sebuah sayembara menulis pencarian karya-karya luar biasa yang bertemakan “Love, Dream, and Disability” untuk dikolaborasikan menjadi sebuah buku kumpulan kisah inspiratif mengenai dunia disabilitas dengan judul PELANGI.
Isi ceritanya udah pasti kisah nyata inspiratif dari para penyandang disabilitas yang ditulis oleh sahabat penyandang disabilitas itu sendiri, keluarga yang punya anak atau saudara special need, volunteer, dan masyarakat umum. Karena gue pas banget lagi kerja sosial di bagian penanganan anak-anak special need di Jerman, jadinya gue nyoba ikutan. Jadi gue masuknya di bagian kategori volunteer.
Isi ceritanya udah pasti kisah nyata inspiratif dari para penyandang disabilitas yang ditulis oleh sahabat penyandang disabilitas itu sendiri, keluarga yang punya anak atau saudara special need, volunteer, dan masyarakat umum. Karena gue pas banget lagi kerja sosial di bagian penanganan anak-anak special need di Jerman, jadinya gue nyoba ikutan. Jadi gue masuknya di bagian kategori volunteer.
Gue mau berbagi dikit tentang proses postingan di blog gue.
Mau berbagi aja supaya kalian tau, hal-hal apakah yang gue pertimbangin dari mulai tulisan belom jadi sampe tulisan gue di publish hehe.
Buat gue, namanya posting tulisan di blog itu ga sembarangan. Gue pribadi karena orangnya rada perfeksionis tentang postingan di blog, jadinya proses sampe pada memposting tulisan gue biar di baca sama orang banyak itu, ga cepet.
Mau berbagi aja supaya kalian tau, hal-hal apakah yang gue pertimbangin dari mulai tulisan belom jadi sampe tulisan gue di publish hehe.
Buat gue, namanya posting tulisan di blog itu ga sembarangan. Gue pribadi karena orangnya rada perfeksionis tentang postingan di blog, jadinya proses sampe pada memposting tulisan gue biar di baca sama orang banyak itu, ga cepet.
Kenapa mutusin nikah sama dia?
Gimana sih, prosesnya kok bisa cepet gitu?
Ketemu di mana? Kan ga pernah kenal sebelumnya?
Kok lo bisa yakin sama dia, apa yang bikin yakin?
Buat gue yang belom nikah, itu adalah sesuatu yang ajaib banget ketika seseorang wanita memutuskan menerima pinangan seseorang dan takjub sama para lelaki pemberani yang mutusin ngelamar sang wanita incerannya.
ALOHA!
Visi ini udah pernah gue presentasiin di depan orang tua gue beberapa bulan yang lalu sebelum gue balik lagi ke Jerman.
Visi besar yang akhirnya membawa gue buat kuliah di Jerman.
Visi gila, yang sampe sekarang selalu gue usahain supaya tercapai.
Karena Visi ini, gue tetep bertahan di Jerman yang kehidupannya ga seenak di Indo.
Karena Visi inilah, hidup gue terarah mau kemana. Ga luntang lantung ga punya arah mau kemana, karena bingung udah gede mau jadi apa hehe
Awalnya gue
kira ini bukan virus,
Tapi ternyata ini beneran virus berbahaya.
Dia mengendap di dalam tubuh gue sudah lama sekali.
Namanya Virus Malas, kawan.
Diikutsertakan dalam #FF100kata
di dalam Proyek Menulis Blog : http://sindyisme.blogspot.de/2013/11/ff100kata.html
Tapi ternyata ini beneran virus berbahaya.
Dia mengendap di dalam tubuh gue sudah lama sekali.
Virus berbahaya yang mesin canggih
sekalipun ga akan bisa mendeteksinya.
Virus gila, yang bikin target-target yang sudah direncanain matang, tertunda sia-sia.
Virus jahat yang berhasil membuat hari-hari gue berlalu tanpa makna.
Virus gila, yang bikin target-target yang sudah direncanain matang, tertunda sia-sia.
Virus jahat yang berhasil membuat hari-hari gue berlalu tanpa makna.
Virus ini
menyerang pelan-pelan,
Sampai pada titik di mana gue ngerasa diri gue nggak berguna lagi.
Target gue nggak ada yang tercapai,
Badan gue selalu lemah tak berdaya melawan virus ini karena sudah terbiasa dan terlena…
Sampai pada titik di mana gue ngerasa diri gue nggak berguna lagi.
Target gue nggak ada yang tercapai,
Badan gue selalu lemah tak berdaya melawan virus ini karena sudah terbiasa dan terlena…
Namanya Virus Malas, kawan.
Ini tipe jenis
virus yang sulit di sembuhkan.
Diikutsertakan dalam #FF100kata
di dalam Proyek Menulis Blog : http://sindyisme.blogspot.de/2013/11/ff100kata.html
Hey, let me
tell a little secret…
Gue, Dhira…
Jatuh cinta
pada orang yang sama selama 21 tahun lamanya.
Rasa cinta
ini ga pernah tergantikan oleh pria manapun, justru selalu berkembang setiap
harinya.
Namanya Theresa. Dia penghuni baru di asrama tempat gue kerja. Dateng akhir Musim Panas tahun ini, seminggu sebelum gue masuk kerja setelah liburan sebulan di Indonesia. Rambutnya pirang pendek, pake kaca mata tebel yang bingkainya warna biru-kuning. Kamarnya berbagi sama Lisa. Tadinya, tempat tidurnya Theresa yang nempatin Sarah, tapi dia pindah ke Kota Braunschweig awal Musim Panas lalu. Jadi Voilaa, di sanalah sekarang Theresa tidur hehe.
Theresa pake kursi roda manual. Dia bisa ngendarain kursi rodanya sendiri dengan tempo yang cukup lambat. Makan dia juga bisa sendiri, tapi ga bisa ngangkat yang berat-berat. Jadi kalau dia mau minum, isi gelasnya jangan diisi penuh. Dia nggak bisa ngangkatnya. Kalau sikat gigi juga, dia bisa sendiri. Tapi setelahnya kita harus bantu nyikatin giginya. Karena dia ga bisa nyikat semua bagian giginya.
Theresa pake kursi roda manual. Dia bisa ngendarain kursi rodanya sendiri dengan tempo yang cukup lambat. Makan dia juga bisa sendiri, tapi ga bisa ngangkat yang berat-berat. Jadi kalau dia mau minum, isi gelasnya jangan diisi penuh. Dia nggak bisa ngangkatnya. Kalau sikat gigi juga, dia bisa sendiri. Tapi setelahnya kita harus bantu nyikatin giginya. Karena dia ga bisa nyikat semua bagian giginya.