Ketika Nenek Moyang Jadi Pertanyaan
October 16, 2014Pernah ga sih, kalian klo lagi ngelamun tiba-tiba kepikiran nenek moyang kalian itu siapa, sih?
Semacam penasaran, buyut-buyutnya dari buyut-buyut kalian itu sebenernya siapa?



Gue sering. Semacam kayak tiba-tiba terbesit, "Garis keturunan gue itu siapa ya? Apakah nenek moyang gue jaman dulu itu dayang-dayang istana? Atau pahlawan bertopeng? Atau bisa jadi Perompak ulung penakluk lautan macam di film Pirate of the Caribbean? Atau bahkan bisa jadi cuma tukang sapu-sapu halaman istana?" Wow, itu adalah pertanyaan terbesar dalam sejarah kehidupan gue, karena gue dulu ga pernah cari tahu buyut gue aja siapa haha.



Well, bisa aja klo nenek moyang lo itu dulunya tukang nyikat bak mandi di kamar mandinya Raja A, terus sekarang hobi lo ntah kenapa jadi demen bersiin bak mandi rumah lo ampe kinclong tanpa alasan yang jelas? #oppss ini berlebihan. Tapi bisa jadi, kan?haha






Bloodline Memories, maybe.
Ada semacam ingatan tanpa sadar dari keturunannya akan prilaku nenek moyangnya yang terdahulu. Makanya dalam Islam, kita itu harus mencari pasangan yang berasal dari keturunan yang baik, bukan? Karena biasanya, keahlian, bakat atau pendidikan orang tua itu menurun ke anaknya. Bahkan, bakat atau minat orang tua bisa menurun ke anak meskipun anaknya kepisah jauuuh banget.
Kalau nasihat dari orang tua kan biasanya, "Kalau kamu sayang dengan anakmu nanti, maka carilah pasangan yang terbaik. Dari keturunan yang baik-baik pula. Karakternya juga harus baik, supaya bisa menjadi contoh untuk anak-anakmu kelak." Nahkan.



Gue kadang ngerasa, nenek moyang gue pasti bukan putri raja. Klo pun putri raja beneran, pasti bukan tipe putri yang feminin. Putri raja yang kelakuannya gabungan antara tomboy dan feminin. Di tengah-tengah lah. Yang hobinya belajar memanah, mainan pedang, naik kuda, dsb. Soalnya gue yang sekarang itu sama sekali ga feminin. Gue ga manja, suka belajar bela diri, seneng dandan tapinya ga heboh. Baju boleh keliatan anggun, tapi hati seperti singa. Rawwrr. AHAHAHAHA #lebaylagi



Klo bukan pendekar, mungkin nenek moyang gue seorang AVATAR. Layaknya Aang. Pengendali elemen-elemen di muka bumi ini. Sang penyeimbang alam. Mungkin gue juga.
Karena ngendaliin Air, Api, Udara, dan Bumi udah di kendaliin sama Aang, mungkin nenek moyang gue avatar pengendali salju kali ya. Buktinya gue bisa ngendaliin salju. Nih, liat :
Mari kumpulkan tenaga dalam~
1...2...3...
Hufftt~



Saljupun mulai terangkat...
Lalu pecah di udara...
CTAARR~
Inilah, Dhira~
Avatar keturunan sekian, Sang Pengendali Salju



Kesimpulannya fix, nenek monyong gue seorang avatar...
Salah satu pengendali harmoni alam.
TADDAAMM!
Dan kesimpulan akhirnya,
gue pun dibilang gila sama orang yang baca postingan ini haha.



Temaaans, hidup itu jangan terlalu serius-serius amat.
Berpikirlah kali-kali rada aneh sedikit, biar ga stress hehe
Take some time for you and get new perspective on life.
Lives a journey not a race.
Slow down anddd ENJOY YOUR IMAGINATION!



Jadi, klo nenek monyong gue seorang avatar...
Nenek moyang kalian apaan hayoo?



4 comments
Nenek moyangku seorang pelaut
ReplyDeleteGemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa... dst
Nenek moyang kak Dhira itu kayanya seorang penulis deh, buktinya Ayah dama Anaknya sama-sama pinter nulis. Kalau ada waktu baca pesan kisah saya yang judulnya "Sebulan setelah baca ON"- ya, Kak. ini link nya
ReplyDeletehttp://melikaanatlillah.blogspot.com/2014/11/sebulan-setelah-baca-on.html
Oh ya Barakallahufikum buat Mas Asa, trus Kak Dhira yang mau nyusul juga ditunggu. Moga secepatnya nyusul ya, Kak :D :) :*
Nenek moyang tante si kayanya sama kaya nenek moyangnya si mama...:)
ReplyDeleteI really enjoyed your blog, thanks for sharing
ReplyDelete