Cinta dalam Bayangan
January 14, 2015Teori payung-payungan dan segala hal tentang cinta-cintaan, yang sempet gue buat di beberapa postingan sebelumnya, tampaknya menuai banyak kehebohan di dunia percintaan Indonesia #halahlebay
Postingannya Teori Payung Pertama, bisa dilihat di sini : (Aku Mencintaimu, Apa Kamu Juga? http://nadhira-arini.blogspot.de/2014/12/aku-mencintaimu-apa-kamu-juga.html )
Postingan Teori Payung Kedua, bisa dibaca di sini : (Di Bawah Payungmu, Aku Bernaung http://nadhira-arini.blogspot.de/2015/01/di-bawah-payungmu-aku-bernaung.html )
Postingan tentang seseorang yang hobinya nunggu, bisa di hayati di sini : (Apa yang Membuatmu Menungguku? http://nadhira-arini.blogspot.de/2015/01/apa-yang-membuatmu-menungguku.html )
Tapi sekarang, gue ga mau bahas tentang cinta yang saling kejar-kejaran atau cinta yang saling tunggu-tungguan tapi maksa. Maksudnya maksa itu, orang yang dia suka tau klo dia suka, tapi dia tetep ngotot ngejar-ngejar orang yang dia suka, meskipun udah di tolak (karakter orang kayak gini ada di postingan gue yang "Apa Yang Membuatmu Menungguku?").
Tapi kali ini gue mau membahas jenis cinta yang lain. Yaitu tentang, "Cinta yang Menjaga"
Sebenernya, tiga postingan gue diatas bisa jadi omong kosong belaka kebeberapa orang. Cinta itu subjektif, kawan. Ga bisa di pukul rata ke semua orang. Gw paham banget itu. Karena ada sebagian orang yang sudah berusaha mati-matian untuk balik badan mencintai orang lain, tapi dia belum sanggup melupakan orang yang ia payungi. Banyak diantara orang-orang yang memilih bertahan untuk memayungi dalam bayangan.
Apa itu memayungi dalam bayangan?
Yaitu seseorang yang mencintai orang lain, tapi yang dicintai tidak menyadari keberadaannya. Orang yang ia suka, ga sadar dan ga tau sama sekali klo orang ini itu suka sama dia. Kenapa? Karena orang ini lebih memilih menjaga perasaannya dan perasaan orang yang ia suka. Cukup Allah saja yang tahu, bahwa ia suka dengan si dia. Cukup Allah yang mendengar keluh kesahnya, bagaimana ia mencintai sang pujaan hatinya. Cukup Allah yang menghapus air matanya, jika ia mendengar kenyataan bahwa sekarang mungkin orang yang ia suka ini sedang mencintai seseorang dan orang itu bukan dirinya.
Dia menyimpan, karena dia tahu bahwa sekarang belum saatnya untuk berterus terang.
Dia menjaga, karena takut menggoyahkan keimanan orang yang ia suka hingga menjadi zina hati.
Dia berdoa, meminta agar Allah menjaga hatinya dan hati orang yang ia cinta.
Karena ia percaya, bahwa hanya dengan cinta saja, ga cukup untuk membawa orang yang ia suka masuk bersama ke dalam surga. Ada beberapa hal yang masih harus dipersiapkan. Ada beberapa titik di dalam dirinya yang masih harus dipantaskan agar pantas mendapatkan dia, orang yang selama ini ia cinta.
"Jagalah orang yang kita cintai,
dari ketidakmampuan kita menjaga diri."
-Kurniawan Gunadi
Teman, gue tahu betul perkara menjaga hati ini emang yang paling susah banget untuk dilakukan. Apalagi cinta itu datang tanpa pandang bulu. Ga bisa ditolak, datang begitu saja. Sampai alasan kenapa suka sama dia aja kadang ga bisa dijabarkan dengan kata-kata. Rasa 'klik' yang muncul tiba-tiba ketika suka sama dia itu susah untuk dihindari. Dia, hanya dia. Ntah kenapa hati ini tertambat hanya untuk dirinya, bukan untuk orang lain.
Tapi, menunjukkan terang-terangan bahwa suka sama seseorang juga terkadang dampaknya ga bagus. Kalau memang sudah sama-sama siap, gapapa. Bagus malah. Bisa ke jenjang selanjutnya. Melamar, dilamar dan akhirnya menikah. Tapi kalau belum siap gimana?
Terkadang, cinta itu bisa membutakan seseorang yang dasar agamanya bagus sekalipun. Bisa membuat keimanannya goyah hanya dengan membaca chat dari orang yang disuka. Gue pernah kayak gitu. Pertahanan gue selalu jebol, setiap gue baca chat dari dia dan sepertinya dia juga sama. Akhirnya, karena gue merasa gue adalah sumber dari kegoyahan keimanannya, gue berhenti. Hanya mengobrol kalau memang mendesak dan penting. Yang bisa gue lakukan cuma berdoa.
Berdoa, semoga Allah menjaga terus hatinya dan hati gue.
Meminta, semoga Allah memilihkan jodoh yang istimewa untuk kita berdua.
Kalau bukan gue, pasti wanita lain yang lebih baik.
Kalau bukan dia, pasti lelaki lain yang lebih baik.
Biarlah rasa ini tertahan sekarang dan berpindah haluan atas kuasa Allah, jika memang dia bukan lelaki yang Allah pilihkan buat gue.
Biarlah rasa ini tertahan sekarang dan terus berlanjut atas izin Allah, jika memang dia lelaki yang Allah siapkan hanya untuk gue seorang.
"Bahwa cinta yang benar itu saling menjaga.
Bukannya merusak keimanan hati orang yang gue cintai."
Biarlah dia mengira kalau orang yang gue maksud di postingan ini orang lain, bukan dia. Hanya Allah yang bisa memilihkan jalan. Kalau dia bukan jodoh gue, dia ga perlu tahu bahwa hati gue ini pernah ada untuknya. Tapi kalau memang dia jodoh gue, suatu saat dia akan tahu, bahwa hati ini selalu ada untuknya...
"Jika 'kita' itu memang ada.
Kuharap, langkah yang kuambil saat ini memang mengarah ke sana.
Kau memang selalu mengisi pikiranku.
Aku ingin melakukan ini dan itu.
Tapi pada akhirnya,
jalan terbaik menurutku adalah diam, mengamatimu,
sembari terus membawa namamu
dalam dawai-dawai do'a nan bisu"
-Arman Putra Pradibta
Karna cinta yang benar itu cinta yang menjaga.
dan kutitipkan rasa cintaku untukmu hanya kepada Allah, Tuhan kita yang Maha Tahu.
Semoga Allah, selalu menjaga hatimu.. :)
Bogor, 14 Januari 2015
Di suatu tempat,
di mana air mata ini selalu turun mendoakanmu.
22 comments
aishhhh mba dhiraaa akhir2 ini postingannya aaaaak. he :3
ReplyDeleteaseeem lah ini postingan...
ReplyDeletekena semua :-S
Baru pertam kali kesini, wih langsung tercengan dengan jumlah pengunjungnya haha
ReplyDeletebtw, asik banget penutupnya.
oia orang Bogor juga? sama dong. Toos!
Gue coba baca deh Teori Payungnya :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHikz...kok aku merasa ini isi tulisannya "gue banget" ya kak T.T
ReplyDeleteThanks kak Nadhira :)
Mbak Dir,
ReplyDeleteAku selalu suka tulisan-tulisanmu ^^
Dear Nadhira, Liebster Award untukmu ada di sini http://strainsofharmony.blogspot.com/2015/01/liebster-award-third-time.html silahkan berkunjung.
ReplyDeleteTrims :)
kyaaaa.. keren bangeeeet >.<
ReplyDeletetulisannya ngena banget nih,keren kak ndira sukses ya :)
ReplyDeleteDhiraaaaa... Sering mampir tapi gak pernah komen hehehe...
ReplyDeleteIstiqomah itu sulit tapi bukan berarti gak bisa. Syemangaaaat!
'Doa dalam diam'
ReplyDeletecinta itu memang enugerah ya :)
ReplyDelete*anugerah -__-
DeleteCadas,,,, :D
ReplyDeleteNgena bangeeeeet :D
ReplyDeleteLIne nya gak ada kak, ada ID lain?
kereenn banget.. :)
ReplyDeleteDhiraa, keren Dhir tulisannya, aku tunggu postingan postingan selanjutnya. selalu semangat berkreasi Dhir :) terimakasih Dhira :D
ReplyDeletePertahananku pun selalu jebol. Sampe akhirnya juga memilih untuk berhenti dan komunikasi untuk yang penting2 saja. Huhu kita samaan ka nadh :'')
ReplyDeleteIya mbak :)
ReplyDelete"Cinta yang benar itu cinta yang menjaga" :)
Nice :D
ReplyDelete