Mengetuk Pintu Langit dengan Doa

January 17, 2018

Beberapa hari yang lalu, ketika aku membuat pengumuman di Instastory bahwa aku ingin mendoakan orang lain setiap hari, mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya, “Kak Dhira pede banget, yakin banget doanya dikabulin sama Allah. Kak Dhira ga takut apa doanya ga dikabukan sama Allah karena banyak dosa? Kok malah doain orang lain, sih? Aneh betul.”

Kalian tahu, jawabanku sederhana, “Justru karena aku merasa banyak dosa, makanya aku memutuskan untuk mendoakan orang lain. Siapa tahu, dengan mendoakan banyak orang, dosaku yang banyak itu runtuh dan Allah ampuni dosa-dosaku yang menggunung itu.”

Semua bermula ketika beberapa bulan belakangan ini, hatiku resah. Allah sudah menunjukkan rasa cintaNya kepadaku dengan mendampingiku di saat-saat tersulit kehidupanku, hidupku sudah mulai membaik, tetapi ibadahku bukannya semakin membaik malah semakin menurun. Melakukan segala ibadah wajib dan sunnah terasa hanya sekedar rutinitas, doa hanya sekedarnya, aku menjadi susah sekali menangis. Pada saat itu aku merasa, ini ada yang salah. Tapi ga tahu apa.

Trauma-trauma yang seharusnya sudah mulai menghilang, kembali lagi. Aku tiba-tiba dihantui rasa takut yang amat sangat dan sempat kehilangan arah selama beberapa bulan di akhir tahun 2017. Aku, yang seharusnya sudah bisa berdiri tegak karena sebenarnya masalahku sudah selesai dan sudah lewat, kembali terpuruk untuk kesekian kalinya. Di mana yang salah? Aku harus melakukan apa agar rasa gelisah ini hilang?

Memasuki tahun baru 2018, aku membuat resolusi baru yang setelah aku baca ulang isinya memang untuk berkontribusi ke banyak orang. Kenapa aku memutuskan untuk banyak memberikan manfaat bagi orang lain di tahun ini? Karena bagi orang-orang yang memiliki masa lalu berat seperti aku, cara paling mudah untuk bisa healing dengan sangat cepat adalah dengan memberikan manfaat kepada banyak orang. Karena hanya dengan melihat orang lain bahagia dengan apa yang aku lakukan untuk mereka, ntah itu secara langsung atau via media sosial, bebanku hilang separuh dan ntah mengapa ada perasaan hangat baru yang mucul jika melihat bahwa kehadiranku ternyata masih bisa bermanfaat bagi orang lain.

Tapi sayangnya, rasa gelisah itu masih muncul dan aku berdoa setiap saat supaya Allah menunjukkan kepadaku cara supaya rasa gelisah ini hilang. Aku ingin merasakan kembali dekat yang sangat dekat dengan Allah seperti waktu itu. Aku ingin mudah menangis jika mengingatNya tanpa ada tembok penghalang yang ntah apa itu aku tidak tahu.

Lalu ide aneh ini muncul, di tengah malam setelah sholat Witir sebelum aku tidur : mendoakan orang lain.

Mungkin bagi sebagian orang, apa yang aku lakukan adalah hal aneh. Mendoakan orang lain bukan di tempat mustajab untuk berdoa. Aku tidak sedang di Masjidil Aqsa, tidak sedang di Masjidil Haram atau di Masjid Nabawi, aku ya sedang di Indonesia di rumahku di dalam kamarku yang mungil. Tapi aku ingin kalian tahu bahwa ternyata cara aneh ini adalah cara yang sangat ampuh untuk membuat ibadahku lebih khusyu dan stabil. Yang lebih penting lagi, rasa gelisah berkepanjangan selama beberapa bulan terakhir ini hilang hanya dengan membacakan doa-doa yang datang dari kalian.

Why?

Pertama-tama, aku ingin berterima kasih yang sangat banyak kepada kalian yang mempercayai doa-doanya untuk dibacakan olehku di waktu-waktu terbaik dalam berdoa. Dengan adanya doa kalian yang terus mengantri untuk aku bacakan, aku semakin menjaga kualitas ibadahku. Kenapa? Karena aku khawatir jika kualitas ibadahku menurun, untaian doa-doa tulus kalian yang kalian berikan via email tidak Allah dengar saat aku bacakan. Doa-doa yang kalian kirimkan kepadaku adalah sebagai alarm untukku, agar ibadahku istiqomah dan niatku selalu lurus hanya untukNya.

Jika aku malas bangun Tahajjud, hati kecilku mengingatkan, “Dhira, ada banyak doa yang sedang menunggu untuk kamu bacakan. Ayo bangun, Dhir! Kalau kamu bangunnya telat, nanti keburu Adzan Shubuh, doa-doa yang seharusnya dibaca ketika Tahajjud jadi kelewat ga dibaca.” 

Maka seketika itu juga aku langsung bangun. Jika ternyata, doa dari kalian yang dikirim via email sangat banyak, itu memacu diriku untuk mengatur waktu tidur dan bangun lebih pagi dari seharusnya. Karena doa-doanya ga akan sempat dibaca semua jika aku bangun di jam yang biasa. Dari kecil ayahku selalu mengajarkan putera-puterinya seperti ini, “Berikanlah yang terbaik untuk apapun yang kalian lakukan, nak. Karena kita adalah umat terbaik yang Allah ciptakan. Ingat terus Surat Ali Imran ayat 110 : Kuntum khaira ummatin. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Lakukan yang terbaik, sayang. Lakukan yang terbaik, apapun itu.”

Jadi ketika aku memutuskan untuk mendoakan kalian, aku berusaha melakukan yang terbaik. Amalanku yang biasanya kendor, malas-malasan, menjadi sedikit demi sedikit kuat kembali karena aku memegang kepercayaan besar dari kalian untuk mendoakan doa-doa yang kalian inginkan. Istighfar menjadi semakin banyak supaya saat mendoakan kalian, doaku didengar oleh Allah. Aku menjadi takut melakukan dosa karena khawatir doa-doa kalian tidak didengar Allah karena dosa yang biasa aku lakukan. Doa-doa kalian itu amanah untukku dan aku ingin menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya.

Jika dalam perjalanan panjang biasanya aku menghabiskan waktu mendengarkan lagu, tiba-tiba hati kecilku mengingatkan, “Dhir, lagi jadi musafir nih. Doanya cepet sampai ke Allah loh, doain orang, gih! Itu tadi masih ada yang baru dateng emailnya kan, belum sempet dibacain. Doa ke Allah tuh sambil lihat langit, langitnya lagi bagus-bagusnya subhanallah. Biru banget jernih, tuuh.” Detik itu juga, aku langsung berhenti dengerin lagu, kemudian meluruskan niat, lalu berdoa membacakan doa kalian. Sehingga dalam kondisi macetpun, aku yang biasanya jengkel karena perjalanan terhambat, jadi fokus berdoa aja membacakan untaian doa-doa kalian ke Allah. Jadi ga kerasa tiba-tiba sudah sampai aja di lokasi tujuan. Macet yang tadinya bikin aku emosi, jadi berkah karena doa-doa kalian yang kalian percayakan untuk aku bacakan. I’m so happy for thaat. Dosa ngomel-ngomelku hilang karena berkah dari amanah titipan doa kaliaan via email. Thank you so muuchh :D

Lalu jika aku sedang menunda-nunda sholat fardhu, ketika itu hujan datang deras mengguyur, hati kecilku menegur kembali, “DHIIRRAAA! Sholat buruuaaann, itu pas banget lagi ujaaan!! Doa ke Allahnya dikabulin lebih cepeeet, doain orang-orang giih. Itu doa masih ada yang belum kebacaaa!” Langsung aku bergerak berdiri, terus lari ke kamar mandi buat wudhu.

Aku yang biasanya males puasa senin-kamis, tiba-tiba hatiku berbisik, “Dhir, gamau puasa? Hari Senin sama Kamis itu pintu-pintu surga lagi dibuka loh sama Allah. Dosa-dosamu yang banyak itu diampunin loh sama Allah. Lagian klo kamu puasa, sepanjang puasa sampe buka puasa, doa-doamu lebih cepet sampe ke Allahnya loh. Lumayan tuh, ngedoain orang-orang pas kamu lagi puasa seharian tuh. Puasa yuk, mau ga?” Dan alhamdulillah aku akhirnya jadi latihan puasa senin-kamis lagi karena bisa leluasa mendoakan kalian sampai berbuka puasa :)

Bismillah postingan ini sama sekali tidak bermaksud untuk Riya’. Aku cuma ingin sharing kepada kalian bahwa dari mendoakan orang lain, banyak hal yang berubah dalam kehidupanku. Aku bisa menangis sambil sesegukan lagi ke Allah sambil baca doa-doa kalian yang menyentuh hati, aku jadi semakin menjaga kualitas ibadahku kepada Allah agar doa-doa yang kalian titipkan kepadaku didengar oleh Allah. Aku lakukan hal yang terbaik yang bisa aku lakukan untuk mendoakan kalian karena Allah. Aku ingin malaikat juga mengaminkan apa yang aku doakan, aku ingin memiliki amalan-amalan istiqomah yang bisa menjadi tabungan amalku di akhirat nanti. Mendoakan orang lain, mungkin terkesan remeh. Tapi jangan remehkan dampak dasyatnya bagi kehidupanmu. Karena sedikit demi sedikit, kalian akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Kehangatan itu muncul di dalam hatimu, setiap hari disibukkan dengan mendoakan orang lain sampai tidak ada waktu untuk mengingat trauma-trauma berat yang dimiliki, hidupmu menjadi semakin bermakna, Allah terasa dekat, energi postif memancar kuat mengelilingi tubuhmu. Because the better person you become, the better person you will attract. Trust me, it works.

Alasan lain, mengapa aku memutuskan untuk mendoakan orang lain adalah karena aku sedang mati-matian berusaha mengetuk pintu langit. Doa terbesarku belum Allah kabulkan, bahkan tahun lalu dalam pandangan manusia, doaku ini sedang Allah hancurkan. Allah membuatku patah berkeping-keping sebagai jawaban doaku waktu itu, Allah berikan bonus berupa trauma-trauma yang sangat banyak hingga membuatku jatuh dengan luka yang amat sangat parah. Pada waktu itu aku berpikir, “Haruskah aku berdoa dengan doa yang sama lagi sampai doaku ini dikabulkan olehNya? Bagaimana kalau aku jatuh lagi? Bagaimana kalau aku gagal lagi? Ya Allah, apa yang sedang Engkau rencanakan untukku sebenarnya? Mengapa doaku yang sangat sederhana ini, tidak jua Engkau kabulkan?”

Pada saat itu, mamaku sangat mengerti kegelisahanku dan berkata dengan suara teduhnya, “Mbak Dhira sayang, my baby bear. Bayi mungil mama. Kita umat muslim itu memiliki kelebihan utama dibandingkan umat-umat yang lain, nak. Kita punya doa dan kita punya Tuhan yang Maha Mengabulkan. Jika kita berhenti berdoa, maka hancur kita ini sayang. Jangan pernah berhenti untuk berdoa. Rencana Allah selalu lebih indah dari rencana kita yang terindah, nak. Selalu ada alasan mengapa Allah memberikan jawaban atas doamu dengan ujian seberat ini. Jangan pernah berhenti percaya sama Allah, sayang. Jika Mbak Dhira berhenti untuk percaya sama Allah, lalu Mbak Dhira mau percaya sama siapa lagi? Ga ada orang lain yang bisa membantumu, sayang. Mama ga bisa, bapak ga bisa, temanmu ga bisa, hanya Allah yang bisa, nak. Ketuk pintu langit Allah dengan amalan apapun yang Mbak Dhira bisa. Jangan berhenti, sayang. Anak mama bukan anak yang mudah menyerah. Mama percaya, suatu saat Allah akan mengabulkan doa mutiara mama yang satu ini. Do’a mama menyertai setiap perjalananmu, sayang.”

Kekuatan umat muslim adalah doa. Maka aku akan terus berdoa. Mendoakan orang lain adalah sebagai bentuk memantaskan diriku untuk hadiah dari Allah yang In Syaa Allah akan aku terima beberapa minggu lagi. Beberapa bulan lalu, ketika Allah memberikan hadiah indah kepadaku berupa diundangnya aku ke Masjidil Aqsa tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun (postingan lengkapnya bisa dibaca di sini : http://www.nadhiraarini.com/2017/09/hadiah-indah-dari-allah.html ), Alhamdulilah Allah berikan aku hadiah lagi berupa undangan ke dua masjid suci lainnya di akhir bulan ini, masih tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Sabar dalam menghadapi ujian dariNya adalah kuncinya. Ketika ujian besar itu datang, sama sekali tidak terpikirkan oleh imajinasi terliarku sekalipun, bahwa Allah sebenarnya menyimpan hadiah di kemudian hari berupa undangan ke ketiga Masjid SuciNya hanya dalam selang beberapa bulan saja (jika aku bersabar). Mungkin jika pada waktu itu aku memilih untuk mengutuk Allah dan play as victim setiap saat, hadiah-hadiah ini tidak akan pernah Allah berikan.

Perjalananku masih dua minggu lagi, selama aku belum sampai di sana, Allah masih melihat apakah aku pantas atau tidak berkunjung ke dua masjid suciNya (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi). Karena hal-hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi jika Allah sekarang melihat aku tidak pantas datang berkunjung ke Masjid AgungNya. Bisa jadi tiba-tiba aku sakit parah sehingga tidak bisa berangkat, atau visa tidak turun, paspor hilang, dll. Aku khawatir itu terjadi, makanya aku memantaskan diriku untuk pergi ke sana, meskipun In Syaa Allah 85% keberangkatanku sudah fix. Tapi tetap, mengunjungi Masjid SuciNya Allah itu butuh undangan dariNya. Dan undangan itu bisa keluar jika menurutNya aku pantas untuk diundang ke sana.

Jadi, karena aku memang berniat untuk mendoakan orang lain juga di sana, maka aku melatih diriku dari sekarang untuk mendoakan orang lain. Mendoakan orang lain dengan niat tulus karena Allah itu tidak mudah, kawan. Perlu dilatih, apalagi jika titipan doa yang datang itu dalam jumlah besar. Jika aku tidak memiliki niatan yang kuat untuk itu, maka bisa jadi aku mendoakan orang lain dengan perasaan kesal karena titipan doa yang datang terlalu banyak dan belum bisa membagi waktu antara mendoakan orang lain dan berdoa untuk diriku sendiri. Sekarang, adalah saatnya berlatih mendoakan orang lain. Sehingga nanti ketika saatnya tiba, saat aku sudah di sana, aku bisa kuat mendoakan doa-doa kalian dalam jumlah yang sangat besar. In Syaa Allah, aku selalu membuka titipan doa kalian setiap hari sampai Malaikat Izrail datang menjemputku. Jadi jika kalian setiap hari ingin menitipkan doa yang sama atau doa yang berbeda, akan aku doakan dengan senang hati. Selalu aku usahakan membaca semua untaian doa-doa kalian sepanjang apapun itu di waktu-waktu terbaik dalam berdoa. Doakan aku juga ya, kawan-kawanku sayang.

Jadi kawan, jika hidup kalian terasa hampa, hilang arah tujuan, susah untuk beribadah khusyu’, yuk mari mencoba untuk mendoakan orang lain dengan niat yang tulus karena Allah. Karena kita tidak akan pernah tahu, dari doa siapakah doa-doa kita ini dikabulkan olehNya. Jangan pernah berhenti berdoa, kawanku sayang. Karena kekuatan kita sebagai seorang muslim, ada dalam doa-doa kita :)

You Might Also Like

28 comments

  1. Barakallahu fik mb Dhir.. Semoga Allah selalu mencurahkan rahmatNya untuk mb Dhira yang selalu berikan inspirasi dan motivasi. Malaikat akan mendoakan doa yang serupa yang Mb Dhira panjatkan dari setiap titipan doa. Insya Allah ijabah dan kembali ke mb Dhira.

    Semoga selalu diberi kelancaran sampai ke Baitullah mb Dhir. Nanti saya mau nitip doa ya mbak hehehe

    ReplyDelete
  2. DOA yg diaminkan oleh malaikat adalah ketika kita mendoakan orang lain.... Barakalloh Dhira,terus berkaya,menginsiprasi,Dan bermafaat bagi banyak orang...����������������

    ReplyDelete
  3. Mb Dhira mengingatkanku dengan seorang ustadz yang pernah kasih wejangan "Apabila kita mendoakan orang lain, maka akan hadir bersama malaikat yang akan mendoakan yang sama untuk kita." Berkat itu Rahma sering berusaha doakan yang baik2 ke temen, meski tak sesering dulu tulisan mb Dhira buat cambukan Rahma buat lakukan hal yang sama lagi. Terus menginsrpirasi ya mbk �� Allah yubaarik fiik insya Allah

    ReplyDelete
  4. Mba Dhiraa sy jg selalu percaya dan yakin dengan The Power of Do'a�� Terkadang sy malu sm Allah krn blm bs istiqomah �� iman kdg msh naik turun�� tp setiap sy berdoa Allah mngabulkan doa sy dgn caranya yg luar biasa. Dengan mmbaca postingan Mba Dhira yg slalu menggugah hati ini. Smoga sy bisa snantiasa istiqomah d Jalan yg Allah ridhai. Dan smoga Mba Dhira selalu dlm lindungan Allah, bahagia dunia akhirat, dan bisa sehidup sesurga dgn orang2 yg Mba Dhira cintai. Aamiin.

    ReplyDelete
  5. Mba Dhiraa sy jg selalu percaya dan yakin dengan The Power of Do'a�� Terkadang sy malu sm Allah krn blm bs istiqomah �� iman kdg msh naik turun�� tp setiap sy berdoa Allah mngabulkan doa sy dgn caranya yg luar biasa. Dengan mmbaca postingan Mba Dhira yg slalu menggugah hati ini. Smoga sy bisa snantiasa istiqomah d Jalan yg Allah ridhai. Dan smoga Mba Dhira selalu dlm lindungan Allah, bahagia dunia akhirat, dan bisa sehidup sesurga dgn orang2 yg Mba Dhira cintai. Aamiin.

    ReplyDelete
  6. Mbak dhira semangat terus. Barakallah ka. Sehat selalu ❤

    ReplyDelete
  7. Mba Dhira, ana uhibbuki... �

    ReplyDelete
  8. Mba Dhiraa...
    Ana uhibukki... ❤❤❤❤

    ReplyDelete
  9. ,alhamdulillah aku selalu merasa termotivasi dengan postinganmu. selalu saja di moment yg pas. dhira seolah jadi jawaban dari doaku ke Allah. salam ukhuwah dhir.
    aku jadi pengen meluk dhira. semoga Allah pertemukan kita kelak entah di belahan bumi mana nantinya. ��

    ReplyDelete
  10. Merinding bacanya.. Ini mantep banget Mba Dhira :)<3

    ReplyDelete
  11. masya Allah, menginspirasi setiap baca tulisannya. mantap sekali mbak dhira. sehat sehat yaa

    ReplyDelete
  12. Barakallah mba dhira sayang, terimakasih telah menjadi inspirator yang baik selama ini. :)

    ReplyDelete
  13. I miss you mbak Dhira😍😙😙😙

    ReplyDelete
  14. I miss you mbak Dhira😍😙😙😙

    ReplyDelete
  15. Syukron mbak dira . Semoga apa yg mbk dira bagi ke orang lain menjdi amal jariah buat mbk dira. Amin

    ReplyDelete
  16. MasyaAllah mba dhira, mulia sekali hatinya . Allah titipkan di dunia ini orang seperti mba dhira, yg slalu memberikan inspirasi dan hal2 positif . Smoga Allah slalu melimpahkan rahmat dan kasih sayangNya ke mba dhira dan keluarga. Amiin ya Allah

    ReplyDelete
  17. MasyaAllah mbak Dira,kasusku sama kek ceritanya Mbak..makasih Mbak udah share mau coba idenya Mbak dhira🙏😘

    ReplyDelete
  18. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk Mbak Dhira.

    Kebahagiaan orang lain tidak bisa diketahui secara pasti, karena bukan kita yang merasakan. Kebahagiaan kita juga tak perlu pengakuan. Tanda-tanda kebahagiaan banyak Allah tuturkan dalam Al-Qur’an. Klimaksnya ketika kita ridho dengan semua yang Allah tetapkan dalam kehdiupan kita, Dia puas (ridho) dengan kita dan semua yang kita lakukan.

    ReplyDelete
  19. love u mbk dhira, semangaaat. doa yang terbaik untukmu mbak

    ReplyDelete
  20. Assamualaikum kak.. Masyaa Allah kak.. aku nangis bacanya. seakan aku mendapat pencerahan kenapa akhir2 ini hatiku gelisah. rasanya kaya ada tembok antara aku dan Allah, dan saat aku ingin kembali bersama Allah. mencari2 cara dan lewat kak Dhira Allah tunjukan caranya. terimakasihAllah terimakasih kak. semoga kak dhira bisa istiqomah. Aamiin.

    ReplyDelete
  21. Assalamualaikum mbak Dhira,
    Aku nangis bacanya. Semoga mbak Dhira tetap istiqomah dan selalu diberikan yang terbaik oleh Allah swt. Aamiin.

    ReplyDelete
  22. Selalu suka tulisan Mba Dhira, bikin ikutan refleksi. Semoga semua usaha yg kita lakukan selalu jadi jalan mendekatkan diri sama Allah.

    ReplyDelete
  23. Pertama kali tau mbak Dhira dari snapgram seorang teman yg merepost snapgram mbak Dhira. Kata per kata, rangkaian kalimat yg saya baca sangat mengena di hati. Jazakillah khair mbak, tulisan-tulisan mbak sangat inspiratif, memotivasi diri utk mjd pribadi yg lbh baik. InsyaAllah

    ReplyDelete
  24. Pertama kali tau mbak Dhira dari snapgram seorang teman yg merepost snapgram mbak Dhira. Kata per kata, rangkaian kalimat yg saya baca sangat mengena di hati. Jazakillah khair mbak, tulisan-tulisan mbak sangat inspiratif, memotivasi diri utk mjd pribadi yg lbh baik. InsyaAllah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sehat terus ya Mba Dhira.. Allah sayang sama Mba Dhira

      Delete
  25. Barakallah mbak Dhira, Alhamdulillah Allah pertemukan kita lewat dunia maya walau tak pernah bertatap langsung. Semua kalimat yang mbak dhira ketik, selalu mengetuk pintu hati semua orang yang membacanya. Sehat selalu mbak, kita sayang mbak, Allah lebih sangat sayang mbak:)

    ReplyDelete
  26. masyaAllah tulisannya bgus dan menyentuh kak. meskipun blm bisa istiqomah dlm mendoakan orng lain tp yakin Kekuatan Doa itu memang ada.

    ReplyDelete
  27. kak dhira, sampe berjumpa hari ahad besok di aula kampus 4 UNS. :)

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Follow me on IG : @nadhiraarini