Tuan muda, tuan yang belum boleh di sebutkan namanya.
Hadirmu seperti kabut, muncul di saat tertentu...
hilang pun di saat tertentu..

Kabut itu layaknya kamu sekarang,
Bayangmu samar, tertutup kabut tebal yang datang hari ini.
Ingin rasanya aku mengejarmu, tapi aku tak kuasa menangkap bayangmu.

Wajahmu seperti apa?
Tinggimu sebesar apa?
Senyummu sebagaimana manisnya?
Suaramu sebagaimana beriramanya?
Pertanyaan yang selalu belum ada jawabannya, seperti kabut yang hari ini menghilang tanpa tanda-tanda.

Kau bilang, 'Waktu yang tepat akan datang, saat aku keluar dari bayang-bayang, menemuimu tanpa harus menghilang...'
Tapi bagaimana kalau, hari itu bisa jadi tidak akan pernah datang?
Ketika kau berusaha keluar dari bayang-bayang, tiba-tiba gantian aku yang menghilang...
Di saat itulah, baru kau tahu rasanya menjadi aku.

Hanya mampu memandangiku dalam bayang-bayang,
lalu hilang seperti kabut yang datang tanpa diundang.