Ketika Kau Diabadikan
August 05, 2015
Kiss a writer
And now
you’re immortal
(k.)
Lebih gampangnya mungkin begini : “Ketika kau beruntung dicintai oleh seorang penulis, berbahagialah, karena hidupmu akan abadi.”
Tanya kenapa?
Karena kau, hidupmu, segala hal
tentangmu, akan ada hadir dalam hari-harinya dan jejakmu akan terekam jelas
dalam setiap tulisan-tulisannya. Akhirnya-Kau-Abadi.
Percayalah, seorang penulis itu
paling mahir mengabadikan seseorang. Mengabadikanmu dalam museum rentetan
kata-kata dalam tulisannya yang terjalin indah. Bahkan hampir tak terdekteksi,
jika sang penulis sedang menutupi perasaannya padamu. Hanya orang-orang
tertentu yang mengerti, ketika sang penulis berusaha menyamarkan perasaannya
padamu. Kalau kau termasuk ke dalam orang tertentu tersebut, kau pasti memahami
bahwa tulisan-tulisannya ditujukan kepadamu.
Kau—
bisa jadi abadi di dalam
puisi-puisinya.
Kau—
bisa jadi abadi di dalam setiap
cerpen fiksinya.
Kau—
bisa jadi abadi di dalam sebagian
besar tulisan-tulisan yang terdapat di blog pribadinya.
Indah bukan?
Betapa asiknya, abadi di dalam
tulisan orang lain.
Betapa senangnya, hidupmu saat
itu.
Betapa luar biasanya, kata-kata
yang ia tuliskan hanya untukmu.
Untukmu.
Hanya dengan membaca tulisannya,
harimu terasa selalu disinari mentari pagi.
Hanya dengan membaca tulisannya,
senyummu mengembang sepanjang hari.
Dan hanya dengan membaca tulisannya,
semangatmu yang hilang tiba-tiba muncul kembali.
Karena kau tahu,
tulisan-tulisannya ditujukan untukmu.
Tulisan yang terjalin indah yang
menggambarkan perasaannya akan dirimu.
Tapi celakanya...
Jika kau mematahkan hatinya...
Kau tak akan bisa lari kemanapun.
Kau tahu kenapa?
Karena penulis itu cerdas.
Kau akan terperangkap, di
jaring-jaring tajam bernama ‘kata-kata’.
Terjebak, tak akan bisa keluar.
Kau—
bisa jadi terperangkap dalam
puisi-puisinya.
Kau—
bisa jadi terperangkap dalam setiap cerpen
fiksinya.
Kau—
bisa jadi terperangkap di dalam sebagian besar tulisan-tulisan yang
terdapat di blog pribadinya.
Marah?
Ingin rasanya kau menghancurkan
tulisannya, memakinya karena menjadikan dirimu abadi dalam tulisannya?
Hati-hati...
Kalau yang kau patahkan hatinya
itu seorang penulis hebat, amarahnya akan dirimu karena mematahkan hatinya bisa
terselubung dalam kata-kata yang ia tulis. Kau tahu ia marah, mengabadikan
dirimu dalam tulisan patah hatinya. Tapi namamu tak ada di sana. Bisa jadi kau
hanya ke ge-er an semata, ya kan? Bisa
jadi orang yang mematahkan hatinya, orang lain dan orang itu bukan dirimu, ya
kan?
Namanya juga penulis. Ia paling
bisa mengobati kesedihannya dengan menumpahkan semua rasa ke dalam suatu
tulisan yang dalam. Memang sih, kejadiannya mirip, tapi bisa jadi yang ia
maksud orang lain dan itu bukan dirimu.
Jadi, ketika kau dicintai atau
bahkan mematahkan hati seorang penulis. Intinya, kau tetap abadi. Ntah itu sebuah keberuntungan
atau kutukan untukmu. Jadi, terima nasib sajalah. Setidaknya kau abadi. Ya kan?
-------------------------------------------
Quotes di atas, di dapat dr : http://karizunique.tumblr.com/page/3
5 comments
Bisa jadi kau abadi dalam cerita fiksinya :D
ReplyDeletejadi... jangan mematahkan hati seorang penulis :D ahaha, tapi setidaknya kamu tetep akan abadi kok #apasih
ReplyDeleteMasyaAllah ka dhiraaaaaaa
ReplyDeleteMasyaAllah ka dhiraaaaaaa
ReplyDeleteEeeeaaa ... Share yok 😊
ReplyDelete