Hati yang Tertusuk Puluhan Anak Panah
February 06, 2016
Genre : Romance, Tragedy
Sinopsis : Saat ia lebih memilih membiarkan hawa nafsunya menguasainya, saat itu juga topengnya terbuka dan duniaku menjadi hancur karenanya.
Word Count : 704/1500
Rhea
Bang,
sumpah aku ga rela bang klo ini dilanjutin
Kak Sofia jahat banget sumpah (10.00)
Rhea
is typing
Hanya aku read. Pesan dari
Queensha masuk, aku buka.
Queenie
Bang,
aku berubah pikiran.
Ga sudi aku, abang nikah sama dia ;(((
Msh bnyk wanita baik yg ngantri buat abang (10.01)
Queenie
is typing
Lagi-lagi hanya aku read. Pesan
Keinan sekarang yang masuk, aku menarik nafas panjang. Kepalaku
sakit.
Inan
Gue
harus apa? Tolong.
Dari
lubuk hati gue yg paling dalam,
lo tau
gue ga ada perasaan apapun ke dia. Sumpah.
Tp
skrg posisinya jd kyk gini, posisi gw kejepit,
gw ga nyangka sofia bs jd senekat itu.
Please,
lo bilang apapun, gue lakuin sesuai yg elo mau
I
swear to God (10.05)
Ya Allah…
Please tell me why? Please…
Jutaan pria di dunia ini
bertebaran di mana-mana, kenapa harus sepupuku?
Hati ini sakit, seakan-akan aku
tertusuk puluhan anak panah tepat di jantung hati. Seharusnya
aku mati sekarang, kehilangan nyawa karena puluhan luka yang menganga. Atau
seharusnya aku pergi saja perang ke Palestina, mati syahid terkena luka-luka
tembakan. Mati syahid itu berkali-kali lipat jauh lebih membahagiakan dibandingkan disakiti oleh
perempuan mungil itu. Bodoh. Aku bodoh karena memperjuangkannya. Bahkan hatinya
tidak pernah ada untukku, tidak.
Kenapa?
Kenapa dia harus bersikap seperti itu? Wanita mungil yang orang bilang memiliki
pemahaman agama yang dalam, wanita periang yang katanya selalu menjaga hatinya
dari perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Aku berusaha bertanya ke semua
teman terdekatnya mengenainya, mereka mengatakan hal yang sama; ia wanita
baik-baik, cerdas, periang, senang dengan anak-anak kecil, memiliki dasar pemahaman
agama Islam yang luas. Tapi kenapa? Kenapa, ketika semuanya sudah berlanjut
terlalu jauh, aku baru mengetahuinya?
Hatinya
hanya untuk sepupuku, bukan untukku. Tidak pernah. Bahkan ia rela melakukan hal
yang ekstrim, hal memalukan sehingga berhasil membuatku ingin muntah setiap
tanpa sengaja mengingat kejadian terkutuk itu. Dia seperti wabah penyakit. Aku
muak melihat mukanya, sangat.
Bagaimana
bisa, seorang wanita baik-baik itu bisa menjatuhkan harga dirinya sebagai
wanita di depan banyak orang? Bagaimana bisa seorang yang awalnya di mataku
memiliki keanggunan bak puteri raja, tiba-tiba dalam sekejap berubah menjadi
pengemis yang tidak punya harga diri? Mengemis-ngemis cinta kepada sepupuku di
depan keluarga besar, beberapa hari sebelum hari pernikahannya denganku?
Air
mataku turun, luka hatiku terasa diberi garam, perih.
Telepon
genggamku bergetar lagi. Ada pesan masuk…
Mama
Sayangku,
rencana Allah lebih indah
dari
rencana kita yang terindah, nak…
Allah,
sayang dengan anak mama.
Allah
beritahu segalanya, sebelum akad terucap.
Mama tidak tahu, abang menenangkan diri di mana.
Pulang ya, sayang. Mama tunggu di rumah ya, nak.
Mama
sayang abang, mama yakin abang bisa
melewati
semuanya.
With
Love,
Mama
(10.25)
Aku menangis. Teriakanku
menggema, terdengar sangat memilukan sehingga membuat burung-burung yang sedang
bersantai, terbang segera karena ketakutan. Tangan kananku meremas kerah bajuku
sendiri, dadaku bergerak naik turun berusaha bernafas normal, tapi tidak
berhasil. Aku meraih sesuatu dari dalam tas, lalu aku lempar ke dalam sungai. Buku catatan terkutuk. Aku biarkan buku
itu tenggelam ke dasar sungai Rhein yang dalam. Supaya tidak ada lagi yang
membukanya, supaya tidak ada lagi yang tersakiti ketika membuka lembar demi
lembar halamannya.
Buku
yang tidak sengaja aku temukan di kamar salah satu sepupuku yang lain, satu
minggu sebelum Sofia menjatuhkan harga dirinya sendiri. Seandainya ia mau
melepas perasaannya, aku anggap buku itu tidak pernah aku temukan. Tapi pilihannya
sudah jatuh, hawa nafsunya sudah menguasai dirinya, kebodohannya berhasil menghancurkan
gerbang tinggi pertahanan dirinya yang sudah ia bangun bertahun-tahun untuk
menjaga hatinya. Keegoisannya, berhasil membuatku jatuh. Jatuh terlalu keras
dalam sekejap, berhasil menimbulkan banyak luka-luka menyakitkan yang belum
juga mau kering. Aku, ditengah usahaku untuk mengobati luka hatiku sendiri,
berhasil menyadari fakta penting; bahwa
tidak semua wanita yang menutup auratnya secara sempurna, ikut pengajian secara
rutin, tampak baik di depan semua orang di sekelilingnya, mampu menjaga kesucian
hatinya.
Buku
itu sudah tenggelam tanpa dapat diselamatkan lagi sekarang. Tapi memori-memori
akan setiap tulisan di halamannya ternyata masih membekas, dianugerahi
kemampuan untuk mengingat segala hal secara sempurna, tidak selamanya indah.
Halaman 122,
sepuluh hari
sebelum pernikahanku dengannya
(jika melihat tanggal di buku
catatannya)
There
are plenty of fish in the sea.
But you,
Keinan—
are the only
fish that I want.
Air mataku kembali jatuh. Ya
Allah, bantu aku untuk berdiri tegak kembali, aku mohon.
Dan salju tiba-tiba turun, di
tengah Musim Gugur.
-----------------------------------
Volkert Family 1, Chat Room Keluarga Masa Kini 1 : http://www.nadhiraarini.com/2015/12/chat-room-keluarga-masa-kini-1.htmlVolkert Family 2, Ketika Cinta Begitu Berat : http://www.nadhiraarini.com/2015/09/ketika-cinta-begitu-berat.html
Volkert Family 3, Ketika Aku Merindukannya : http://www.nadhiraarini.com/2015/12/ketika-aku-merindukannya.html
Volkert Family 4, Chat Room; Keluarga Masa Kini 2 - Salah Jalan : http://www.nadhiraarini.com/2015/12/chat-room-keluarga-masa-kini-2-salah.html
Volkert Family 5, Ketika Kenyataan Itu Memilukan : http://www.nadhiraarini.com/2016/01/ketika-kenyataan-itu-memilukan.html
Volkert Family 6, Buku Catatan Terkutuk : http://www.nadhiraarini.com/2016/02/buku-catatan-terkutuk.html
Volkert Family 7 : Namamu Siapa? : http://www.nadhiraarini.com/2016/02/namamu-siapa.html
5 comments
Mba dhiirrr.. YaAllaaahhh! Makin gregett, penasaran bangett.. Lanjutin dong lanjutiiin.. Ngarep banget bakal jadi novel :3
ReplyDeleteSiapakah dia....dhiraaa...supeeeerr sekali...
ReplyDeletegils gillsss kacau ka!
ReplyDeleteYa Allah aku bacanya sambil nebak nebak siapa sepupu ini? Sementara aku tebak Nindra.. tinggal nunggu petunjuk selanjutnya.. ngga sabar ^^
ReplyDelete"bahwa tidak semua wanita yang menutup auratnya secara sempurna, ikut pengajian secara rutin, tampak baik di depan semua orang di sekelilingnya, mampu menjaga kesucian hatinya."
ReplyDeleteMbak, dhir...nyesek baca ini :'(